Oleh :
M. Barie Irsyad
(Pendekar Besar Tapak Suci)
l. PENDAHULUAN
Ilmu beladiri telah lama
dikenal oleh bangsa Indonesia, bahkan berpuluh - puluh tahun sebelum
Indonesia merdeka, nenek moyang kita telah mampu meletakkan dasar - dasar
keilmuan beladiri. Sebagai warisan budaya bangsa ilmu beladiri akhirnya
berkembang pesat, tidak ketinggalan pula di kampung Kauman, beberapa tahun
sebelum kelahiran Tapak Suci, berbagai macam aliran telah pula tumbuh dan
berkembang dengan pesat., serta melahirkan generasi - generasi penerus ilmu
tersebut.
Pada dasarnya, ilmu
beladiri terdiri dari dua macam aliran, yaitu :
1. llmu beladiri bardasarkan
akal sehat (rasional)
2. Ilmu beladiri berdasarkan rasa
(emosi)
Akal berfungsi sebagai
wadah penghimpun ilmu Allah yang tidak terbatas, bahkan semakin lama semakin
dapat dikembangkan. Ilmu adalah penemuan yang tidak diragukan lagi
kebenarannya, dan ditemukan melalui proses uji coba. Ilmu beladiri adalah
ilmu untuk kesejahteraan dunia dan akhirat yang berdasarkan prinsip -prinsip
beladiri, yaitu membela diri sendiri, dan bila mampu juga dapat membela orang
lain. Sedangkan rasa (emosi) jika tidak dikendalikan dapat mematikan akal,
sehingga kegiatan yang hanya berdasarkan rasa belaka, semata - mata hanya
akan mengumbar nafsu dan emosi manusia.
II. PEMAHAMAN BELADIRI TAPAK SUCI
A. KEKUATAN
Manusia dilahirkan dalam
keadaan fitrah, suci dan bersih, dosa terjadi setelah seorang manusia
dipandang mampu menggunakan akal dan pikirannya ( dewasa ) sehingga dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dalam menjalani hidupnya
Manusia mulai mengenal beberapa
macam kekuatan, yaitu
1. kekuatan alam;
2. kekuatan manusia yang timbul
dari dalam diri manusia dan
3. kekuatan yang berasal dari
Allah yang dapat berbentuk rahmat ataupun mukjizat/karomah yang kesemuanya
merupakan sunatullah.
A.1. Kekuatan Alam
Kekuatan yang dikandung oleh
sifat fisis alam, dan masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan. Bumi
yang dianggap memiliki kekuatan dahsyat., karena sanggup mengangkat tanah dan
batu-batu, menghasilkan grafitasi dan sebagainya, namun dalam ukuran yang seimbang,
tenaga bumi kalah kuat dengan tenaga besi, tenaga besi masih kalah dengan
tenaga api, adapun tenaga api kalah dengan tenaga air, tenaga air yang dapat
mengalahkan tenaga api dan tenaga bumi, masih kalah dengan udara (gas). Udara
dapat menimbulkan gelombang, kemudian udara tersebut akan mengatur gerak
gelombang itu, tetapi sekuat-kuatnya udara, masih kalah kuat dengan
"getaran Listrik". Pergeseran getaran listrik negatif dengan
positif di udara akan menggoncangkan udara.
A.2. Kekuatan
Manusia
Kita sebagai umat Islam
mempercayai bahwa manusia berasal dari Tanah (sari bumi). Sari bumi yang
dimakan oleh manusia, pada proses selanjutnya sari bumi tersebut dialirkan
keseluruh tubuh dengan zat besi yang selanjutnya terjadi proses pembakaran,
proses pembakaran sangat membutuhkan zat oksigen, selain itu manusia juga
membutuhkan air untuk menyambung kelangsungan hidupnya, air tersebut berasal
dari minuman, buah-buahan, dan sebagainya. Selain itu semua manusia juga
mempunyai kekuatan listrik yang berpusat di Otak atau Syaraf, sehingga lndera
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dari keterangan tersebut dapat
diketahui bahwa pada hakekatnya, dalam diri manusia terdapat semua sumber
"kekuatan alam".
A.3. Kekuatan yang
berasal dari Allah
Sernua kekuatan yang ada di
burm terutama kekuatan yang dipunyai manusia biasa merupakan kekuatan yang
berasal dari Allah 5WT, yaitu dalam bentuk rahmat dan karunia Nya. Kita cukup
berbahagia dikarunia tubuh yang lengkap dengan fungsinya masing -masing.
Fungsi masing - masing organ tubuh yang dapat digunakan dengan tepat, panca
indira serta kemampuan manusia untuk berihtiar mencari keselamatan dunia dan
akhirat merupakan kekuatan yang berasal dari Allah SWT dan tiada ternilai.
B. ILMU BELADIRI TAPAK SUCI
Ilmu beladiri Tapak Suci mempunyai
ciri khas tersendiri dibandingkan dengan Perguruan Pencak Silat yang lain,
Tapak Suci merupakan Pencak Silat murni tradisional, karena menghimpun
berbagai ilmu pencak silat, dan mengungkapkan ilmu-ilmu tersebut. Ilmu
beladiri Tapak Suci termasuk aliran Rasional, yang memanfaatkan kemampuan
akal, dengan memfungsikan kegunaan fisik beserta perangkatnya yang ada dalam
tubuh manusia, sehingga dapat berfungsi secara tepat antara organ yang ada
kaitannya satu dengan lainnya, serta saling isi mengisi, pada saat
dibutuhkan.
Karena terbatasnya kemampuan
akal, maka akal harus diisi dengan ilmu yang serba menyelamatkan manusia,
dengan tidak mengabaikan peranan wahyu Allah, namun berusaha melaksanakan
pesan pengarahan Allah.
Dalam dunia persilatan ada dua
macarn “tenaga” yang digunakan untuk membela dirinya dari ancaman makhluk
lain, yaitu;
1) Tenaga luar, dan
Pengertian tenaga luar menurut
masyarakat pada umumnya adalah gerakan yang dilakukan oleh gerakan tubuh,
namun menurut pengertian beladiri adalah tenaga yang dikomando oleh akal.
2) Tenaga dalam
(dulu lebih dikenal dengan sebutan tenaga cadangan)
Menurut pengertian masyarakat
pada umumnya, tenaga dalam adalah kekuatan terpadu antara jasmani dengan
kesadaran yang berhubungan dengan konsentrasi. Kekuatan Tenaga Dalam di Tapak
Suci adalah perpaduan antara kekuatan fisik dengan kesadaran (konsentrasi),
serba organis, tahu manfaat ketika menggunakannya, sadar fikiran serta
inderanya, dan dilatih secara kontinyu.
Ilmu yang dituangkan dalam
Tapak Suci berdasarkan pada kecepatan dan ketepatan, sehingga di Perguruan
Tapak Suci tidak diajarkan mantera-mantera, lelaku, puasa khusus untuk
mencapai ilmu tertentu dan sebagainya, tapi semua ilmu yang diajarkan selama
ini adalah ilmu yang berdasarkan pada rasio. Adapun tinggi rendahnya
kemampuan siswa maupun anggota Tapak Suci berdasarkan pada ketekunan individu
tersebut.
C. PENUTUP
Dasar keilmuan Tapak Suci sudah
jelas adanya, yaitu tidak akan lepas dari sifat manusia sebagai kalifatullah
di bumi, serta yang tidak pernah lepas dari Al-Qur'an dan Sunah Rasul. Dengan
kenyataan tersebut sumber keilmuan Tapak Suci lebih dititik beratkan kepada
pengertian manusia sebagaimana pengertian yang dikandung Al-Qur'an serta
tanggung jawabnya sebagai hamba Nya untuk selalu beramar ma'ruf dan bernahi
mungkar, serta menjauhkan dirinya dari perbuatan syirik yang tercela. Dan
pada hakekatnya beladiri Tapak Suci adalah beladiri yang didasari pada
penggunaan kecepatan, ketangkasan, Rasio, Iman serta Ketakwaan.
(Disampaikan pada acara
Sarasehan Tapak Suci, 13 Agustus 1991
di Gedung Bina Manggala -
Yogyakarta)
|
0 comments:
Post a Comment
Satu kalimat sangat bermanfaat bagi kami